Jumat, 15 Agustus 2025, Institut français d’Indonésie (IFI) menyelenggarakan final nasional kompetisi Ma Thèse en 180 secondes (MT180).
Lima mahasiswa doktor dan lulusan doktor muda yang fasih berbahasa Prancis, secara bergantian naik ke atas panggung untuk menghadapi sebuah tantangan besar. Di atas panggung, mereka mempresentasikan penelitian disertasi dengan bahasa yang jelas, mudah dicerna dan menarik, hanya dalam waktu 180 detik. Tantangan yang menggabungkan penyampaian ilmu pengetahuan secara sederhana dan keterampilan berbicara ini, telah memukau penonton dan para juri yang terdiri dari para ahli di bidang penelitian, komunikasi sains dan Bahasa Prancis.
Para Pemenang Tahun Ini
Juara 1
Jakty Kusuma (Université de Montpellier & AgroParisTech)
dengan presentasi bertajuk “ Gen dan Bajak Laut: Jelajah Molekuler di Balik Perang Pala bersama Pierre Poivre”
berhasil meraih pendanaan hingga 1 500 € untuk mengikuti konferensi ilmiah internasional.
Juara 2
Soleh Fajar Junjunan (INSA Centre Val de Loire & BRIN)
dengan presentasi bertajuk “Bagaimana cara memadamkan kebakaran mesin dengan cepat dan efektif?”
berhasil meraih pendanaan hingga 1 000 € untuk mengikuti konferensi ilmiah internasional.
Juara 3
Acintya Ratna Priwati (Université Paris Cité & Universitas Gadjah Mada)
dengan presentasi bertajuk “Menjadi orang Indonesia atau Prancis: bagaimana kita memandang masa lalu dan masa depan kita bersama?”
berhasil meraih pendanaan hingga 500 € untuk mengikuti konferensi ilmiah internasional.
Adapun dua finalis lainnya yakni Harry Octavianus Sofian (Université Paris Nanterre & BRIN) dengan presentasi berjudul “Menelusuri asal-usul artefak logam dan manik-manik kaca di bagian selatan Sumatra” dan Bayu Suseno (IPB University) dengan presentasi berjudul “Memprediksi panen padi dari luar angkasa… bahkan saat langit mendung”. Keduanya juga memikat penonton dengan kualitas dan keunikan presentasi mereka.
Sebuah Acara yang Kaya akan Pertukaran Ide
Selain presentasi finalis, penonton juga menyimak pengalaman yang dibagikan oleh pelatih para finalis, Kirana Hernanda, serta presentasi kesempatan studi ke Prancis yang disampaikan oleh Campus France Indonesia. Tak hanya itu, sebuah kuis interaktif turut memeriahkan suasana yang hangat sekaligus menguji pengetahuan penonton.
Undangan khusus dan anggota juri pada edisi ini, Dr. Riza Putranto (lulusan doktor bidang biologi molekuler dari Université de Montpellier dan komunikator sains yang aktif di media sosial) berhasil membuka pandangan unik tentang persiapan kandidat dalam upaya menyampaikan ilmu pengetahuan kepada publik.
Sains untuk Semua
Diselenggarakan di Indonesia oleh IFI sejak tahun 2016, kompetisi MT180 bertujuan untuk mendekatkan penelitian dengan Masyarakat umum dan mempromosikan kemampuan komunikasi dan penelitian para mahasiswa doktor dan doktor muda. Selain tantangan untuk menceritakan hasil penelitian selama 3-4 tahun secara jelas dalam waktu 3 menit dan dalam bahasa Prancis, MT180 Indonesia mencerminkan kedinamisan kerja sama ilmiah dan akademik antara Prancis dan Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut terkait panggilan proyek penelitian dan kesempatan beasiswa penelitian, silakan kunjungi tautan berikut.