29 April 2021
20:00 - 22:00
Registrasi via Zoom: http://bit.ly/ngopi_06
Dwi Surya
Gian Ergiansyah
Indra Simorangkir
Vincent Rumahloine
Perkembangan Bandung sebagai wilayah urban mengundang permasalahan sosial, salah satunya adalah perihal kemanusiaan. Seperti apa permasalahan kemanusiaan di kota Bandung saat ini? Dalam Ngopi.7, moderator Vincent Rumahloine dan fasilitator Gian Ergiansyah mengajak bersama melihat kota Bandung; bukan melalui taman-taman yang dibangun atau megahnya infrastruktur, tetapi dari sudut pandang aktivis kemanusiaan mengenai kaum yang terpinggirkan di kota Bandung. Pengalaman Indra Simorangkir (Rumah Cemara) dan Dwi Surya (Female Plus) dalam isu kaum marjinal di wilayah urban dan perkembangannya diharapkan membawa kita pada perbincangan dan kolaborasi dalam upaya memanusiakan manusia melalui seni.
Pemantik
Indra Simorangkir adalah penggiat sosial dengan fokus isu narkotika dan kesehatan (HIV/AIDS). Ia banyak melakukan sosialisasi NAPZA dan HIV/AIDS pada komunitas melalui ragam pendekatan seperti olahraga dan kelas diskusi. Sekarang bergabung dengan Jaringan Indonesia Positif untuk memperjuangkan hak sehat orang dengan HIV melalui sistem dukungan sebaya, berprinsip pada keterlibatan orang dengan HIV secara bermakna di semua tingkat penanggulangan HIV. Sebelumnya tergabung di Rumah Cemara Bandung
Dwi Surya adalah anggota dewan wilayah Jawa Barat di Ikatan Perempuan Positif Indonesia yang juga tergabung dalam organisasi Female Plus banyak bergerak dalam isu di wilayah urban tentang isu HIV, prostitusi, perempuan, dan anak.
Fasilitator
Gian Ergiansyah/ Gabriel. Lahir, besar dan tinggal di Bandung. Peneliti Antropologi yang memiliki minat pada isu lingkungan, perkotaan dan seni. Aktif dikegiatan sungai dengan mendirikan Sakola Cikapundung dan tergabung dengan Studio Batur, sebuah studio seni di kawasan Dago Pakar.
Vincent Rumahloine. Seniman, Pengajar, Pendiri Sanggar Seni Rupa Kontemporer, dan Ketua Yayasan Rakarsa. Lulus dari FSRD ITB kemudian berkerja dan berkarya dengan komunitas untuk membangun “safe space” bagi semua orang dari berbagai macam latar belakang. Saat ini sedang mengambil kuliah master di bidang Antropologi di Universitas Padjadjaran.