.

Desain

Langkah-langkah yang dilakukan sejak 2021 untuk sektor prioritas desain di Indonesia berkisar pada program residensi silang yang melibatkan 11 desainer Prancis dan Indonesia.

Kota Bandung di Indonesia dan Saint Etienne di Prancis adalah dua kota yang masuk dalam jaringan kota kreatif UNESCO sejak 2015. Keduanya, melalui Cité du design de Saint-Etienne dan Bandung Design Biennale, memperkuat jalinan kerja sama mereka dengan menyelenggarakan sejumlah residensi yang melibatkan komunitas artistik, akademik, riset dan industri.

Proyek residensi silang yang berdurasi tiga tahun, Bandung-St. Etienne Design City Project 2021-2024, melibatkan Cité du design de Saint-Etienne (yang merupakan penyelenggara acara desain bienial di Saint-Etienne), Bandung Design Biennale, Pusat Penelitian Produk Budaya dan Lingkungan ITB (universitas terbesar di Indonesia), Fakultas Desain ITB, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), dan Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII).

Menyusul panggilan partisipasi pada September 2021, Léo Rabiet, desainer muda Prancis lulusan Cité du design de Saint-Etienne, telah terpilih sebagai peserta program. Prototipe dari barang-barang yang dikreasikan akan dikembangkan dan dipamerkan di acara Bandung Design Biennale dan pameran ICAD yang berlangsung pada bulan November 2022 di Jakarta.

Pada Januari 2022, desainer Indonesia, Givan Rangga Mahardika, juga mengikuti residensi selama dua bulan di Cité du design de Saint-Etienne selama penyelenggaraan bienial pada April 2022. Riset-risetnya dan pertemuan-pertemuannya dengan ekosistem desain lokal (creative hub la Manufacture dan jaringan designer+, museum seni dan industri) menghasilkan penciptaan sebuah prototipe bangku yang telah dipamerkan di Saint-Etienne dan akan dipamerkan di Bandung Design Biennale 2023.

ADIR adalah sebuah program residensi dan kreasi koleksi objek yang berlangsung selama tiga tahun (2022-2024), dibangun bekerja sama dengan Cush Cush Gallery Bali, sebuah ruang alternatif yang terletak di jantung Kota Denpasar, Bali. 

Program ini mencakup kedatangan satu desainer Prancis per tahun selama tiga tahun ke depan, termasuk sebuah residensi kreasi selama lima minggu di Bali serta tur promosi dan pertemuan profesional di tiga kota di Indonesia. Masa residensi terdiri dari program pertemuan yang padat dengan berbagai perajin lokal, serta pengenalan keterampilan tradisional dan budaya Bali.

Desainer Prancis terpilih yang mengikuti program residensi 2022 adalah Marta Bakowski (www.martabakowski.com) yang pernah bekerja bersama Mathilde Bretillot untuk proyek International Design Expeditions.

Proyek Design Kolektif bertujuan untuk menciptakan pertukaran bilateral Prancis-Indonesia yang melibatkan anggota kolektif ruangrupa (kurator Documenta di Kessel tahun 2022) dan para seniman dan desainer dari Saint-Etienne, terutama para peneliti Cycle Design Recherche (CyDRe) de l’Esadse.

Penentuan target pencapaian Design Kolektif merupakan bagian dari dinamika terstruktur penguatan hubungan antara komunitas seniman dan desainer Prancis dan Indonesia. Proyek ini bertujuan untuk membentuk sebuah kolektif internasional desainer yang berkelanjutan melalui program residensi yang mencakup pelatihan dan pengalaman belajar langsung in situ serta pertemuan profesional. Sebuah website yang didedikasikan khusus serta penciptaan label kreasi bersama akan menjadi wahana eksposur proyek ini.

Pada tahun 2022, ada enam desainer yang mengikuti program Design Kolektif. Mereka adalah dua desainer Indonesia, Mirwan Andan (ruangrupa) dan Rifqi Fajri (Gudskul), serta empat desainer Prancis, Alex Delbos Gomez, Lola Hen, Ernesto Oroza dan Bertrand Methevet (semuanya dari CyDRe).

Proyek ini mencakup sejumlah pertemuan profesional, seminar, residensi, lokakarya, serta partisipasi di RRREC Fest di Sukabumi, Jawa.

Previous
Next
Previous
Next