Dari bulan Januari hingga Juli 2025, penghargaan “Mon coup de cœur francophone – AYO BACA!” memberikan sorotan khusus pada sastra Prancis kontemporer dengan tujuan yang ambisius: menerjemahkan sebuah novel frankofon ke dalam bahasa Indonesia yang mampu menyentuh hati para pembaca di seluruh nusantara.
Untuk itu, sebuah dewan juri istimewa yang terdiri dari 37 pecinta sastra — siswa SMA, mahasiswa, guru, dan penerjemah Indonesia — telah dibentuk untuk membaca tiga karya frankofon yang telah diseleksi sebelumnya dan memilih satu karya pemenang “Mon coup de cœur francophone”.
Karya terpilih akan diumumkan kepada publik dalam sebuah acara resmi di Jakarta pada bulan Juli, sebelum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan disebarluaskan ke seluruh penjuru Indonesia.
Novel ini menceritakan kisah cinta antara Fritz dan Alice, dua insan yang terikat erat namun tak mampu untuk tetap bersama. Hubungan mereka, yang dipenuhi dengan pertemuan kembali dan perpisahan berulang, mengeksplorasi dengan halus dan penuh humor lika-liku perasaan, ketakutan akan komitmen, serta beratnya perjalanan waktu.
David Foenkinos adalah seorang penulis, dramawan, penulis skenario, dan sutradara asal Prancis. Ia belajar sastra di Sorbonne dan musik di sebuah sekolah jazz, sebelum menjadi guru gitar.
Pada tahun 2008, ia menerbitkan Nos séparations, sebuah novel yang lembut dan melankolis tentang kisah cinta dan perpisahan.
Setahun kemudian, La Délicatesse menjadi titik balik dalam kariernya. Buku ini mendapat pujian dari para kritikus dan masuk dalam daftar nominasi semua penghargaan sastra besar: Renaudot, Goncourt, Fémina, Médicis, dan Interallié. Secara keseluruhan, buku ini memenangkan sepuluh penghargaan. Karya tersebut diterjemahkan ke berbagai bahasa dan terjual lebih dari satu juta eksemplar di seluruh dunia.
Sejak itu, David Foenkinos terus menghasilkan karya-karya yang ditandai oleh kepekaan yang tinggi dan gaya penulisan yang ringan, menggabungkan humor dan emosi.
Marco adalah seorang pembunuh bayaran. Ia seorang profesional yang andal dan efisien, selalu menepati setiap kontrak yang dijalankannya. Hingga suatu hari musim panas, ketika Marco membunuh demi cinta. Pelariannya pun dimulai. Di belakangnya: dunia kriminal, polisi, dan seorang jurnalis muda yang haus ketenaran. Di depannya: musim panas yang seakan tak pernah usai, dan perempuan yang dicintainya.
Pauline Guéna adalah seorang penulis novel dan penulis skenario asal Prancis yang dengan tepat mengeksplorasi sisi gelap masyarakat kontemporer.
Dia terutama dikenal lewat novel dan karya penyelidikan yang berada di persimpangan antara genre thriller dan laporan dokumenter, seperti 18.3 – Une année à la PJ, hasil dari pengalamannya selama setahun di kepolisian kriminal, yang diadaptasi menjadi film dengan judul La Nuit du 12.
Bersama anak-anak dan pasangannya, dia melakukan perjalanan keliling Amerika Serikat dengan campervan, bertemu dengan dua puluh enam penulis Amerika. Dari perjalanan ini, dia menulis buku berjudul L’Amérique des écrivains yang diterbitkan pada tahun 2014.
Pada tahun 2024, dia menerbitkan Reine, sebuah novel noir yang kuat yang mengikuti kisah seorang wanita muda pengungsi yang menghadapi kekerasan dan ketidakadilan.
Dengan gaya penulisan yang tepat dan peka, Pauline Guéna mengangkat kelemahan lembaga-lembaga kita dan kompleksitas manusia, menegaskan posisi uniknya dalam dunia sastra Prancis.
India. Smita adalah seorang Dalit, dari kasta paling rendah. Ia bermimpi agar putrinya bisa lepas dari kehidupan yang mengenaskan dan masuk sekolah. Sisilia. Giulia bekerja di bengkel ayahnya. Ketika sang ayah mengalami kecelakaan, ia menemukan bahwa bisnis keluarga mereka bangkrut. Kanada. Sarah, seorang pengacara ternama, akan dipromosikan menjadi kepala firma hukumnya saat ia mengetahui bahwa dirinya mengidap penyakit serius. Tanpa saling mengenal, Smita, Giulia, dan Sarah terhubung oleh sesuatu yang paling pribadi dan paling unik dalam diri mereka. Ketiganya menolak nasib yang telah ditentukan bagi mereka dan memutuskan untuk melawan. Dengan kisah-kisah yang penuh kemanusiaan, mereka menenun sebuah kepangan harapan dan solidaritas.
Tiga perempuan, tiga kehidupan, tiga benua. Hasrat yang sama akan kebebasan.
Laetitia Colombani adalah seorang sutradara, aktris, penulis skenario, dan penulis asal Prancis. Ia menulis dan menyutradarai beberapa film pendek, lalu dua film panjang: À la folie… pas du tout (2002), dibintangi oleh Audrey Tautou, Samuel Le Bihan, dan Isabelle Carré, yang memenangkan Penghargaan Sopadin Junior untuk skenario terbaik, serta Mes stars et moi (2008), dibintangi oleh Kad Merad dan Catherine Deneuve.
Novel pertamanya, La Tresse, diterbitkan oleh Grasset pada Mei 2017. Novel ini menceritakan kisah tiga perempuan dengan takdir yang berbeda, yang hidup di Kanada, Sisilia, dan India. Buku ini memenangkan berbagai penghargaan, di antaranya Penghargaan Relay ke-40 untuk Pembaca Pelancong, Penghargaan Sastra 2017 dari Femmes de l’Économie, dan Globe de Cristal 2018 untuk novel pertama terbaik. Di Prancis, novel ini terjual satu juta eksemplar dan telah diterjemahkan ke dalam tiga puluh lima bahasa.
Pada tahun 2023, Laetitia Colombani sendiri menyutradarai adaptasi film dari La Tresse, yang dirilis pada 29 November di tahun yang sama.
© 2020 All Right Reserved
INSTITUT FRANÇAIS INDONÉSIE – IFI
Jalan M.H. Thamrin No. 20 Jakarta Pusat 10350
+6221 23 55 79 00
info@ifi-id.com
Jalan M.H. Thamrin No. 20 Jakarta Pusat 10350
+6221 23 55 79 00
info@ifi-id.com
© 2020 All Right Reserved
INSTITUT FRANÇAIS D’INDONÉSIE – IFI
Cookie | Duration | Description |
---|---|---|
cookielawinfo-checkbox-analytics | 11 months | This cookie is set by GDPR Cookie Consent plugin. The cookie is used to store the user consent for the cookies in the category "Analytics". |
cookielawinfo-checkbox-functional | 11 months | The cookie is set by GDPR cookie consent to record the user consent for the cookies in the category "Functional". |
cookielawinfo-checkbox-necessary | 11 months | This cookie is set by GDPR Cookie Consent plugin. The cookies is used to store the user consent for the cookies in the category "Necessary". |
cookielawinfo-checkbox-others | 11 months | This cookie is set by GDPR Cookie Consent plugin. The cookie is used to store the user consent for the cookies in the category "Other. |
cookielawinfo-checkbox-performance | 11 months | This cookie is set by GDPR Cookie Consent plugin. The cookie is used to store the user consent for the cookies in the category "Performance". |
viewed_cookie_policy | 11 months | The cookie is set by the GDPR Cookie Consent plugin and is used to store whether or not user has consented to the use of cookies. It does not store any personal data. |