.

Sepuluh Tim Peneliti Menerima Pendanaan PHC Nusantara 2024

Berkenaan dengan Persetujuan antara Pemerintah Republik Prancis dan Pemerintah Republik Indonesia dalam bidang Kerja Sama Riset Ilmiah, Teknologi, dan Inovasi, rapat tahunan bertajuk seleksi proposal PHC Nusantara telah berlangsung pada tanggal 5 Februari lalu di Jakarta. Sepuluh tim peneliti bilateral berhasil terpilih tahun ini.

Program yang utamanya mendanai mobitas peneliti tersebut bertujuan untuk mengembangkan pertukaran pengetahuan dan teknologi yang unggul antara pusat-pusat penelitian di kedua negara. Para pemenang pun akan menerima manfaat dari sharing pengetahuan dan pemerolehan pengalaman melalui kegiatan penelitian bersama (joint research).

PHC Nusantara dikoordinasikan di Prancis oleh Kementerian Eropa dan Luar Negeri (MEAE) dan Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset (MESR), sedangkan di Indonesia oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (KEMDIKBUDRISTEK).

Dalam pertemuan tahunan tersebut, perwakilan dari ketiga kementerian hadir secara luring dan daring pada 5 Februari 2024 di Kedutaan Besar Prancis di Jakarta, guna memilih 10 tim peneliti Prancis-Indonesia dari 32 proposal yang diajukan.

Konselor Kerja Sama dan Kebudayaan Kedutaan Besar Prancis di Indonesia, Bapak Jules Irmmann, membuka rapat tersebut. Dalam kata sambutannya, beliau menyampaikan sekaligus mengucapkan selamat atas pembentukan dua laboratorium bersama internasional IRD di Indonesia, penganugerahan penghargaan Prix Tremplin untuk kerja sama bilateral di bidang penelitian oleh Académie de sciences kepada salah satu tim peneliti gabungan Prancis dan Indonesia, serta partisipasi perdana dosen Politeknik Indonesia pada panggilan proyek penelitian tahun ini.

Perwakilan Kementerian Eropa dan Luar Negeri Prancis (MEAE), Bapak Dimitri Lévêque menyoroti adanya peningkatan jumlah proposal yang diajukan. Di samping itu, menurut beliau, melalui Presidensi Indonesia pada G20 dan KTT ASEAN, Indonesia merupakan mitra utama Prancis di kawasan Indo-Pasifik. Selain itu, penyelenggaraan Joint Working Group berikutnya di Surabaya dapat menjadi tempat pertemuan dan simbol kerja sama yang berkelanjutan dengan Prancis.

Pentingnya penelitian untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia disampaikan oleh Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), Bapak Muhammad Faiz Syuaib. Beliau juga menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia tetap mendorong para peneliti untuk bekerja sama melalui konsorsium guna memperluas jejaring mitra internasional.

Lebih lanjut, Direktur Sumber Daya, Kemdikbudristek, Bapak Mohammad Sofwan Effendi menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia masih berfokus pada pengembangan sumber daya manusia di perguruan tinggi, khususnya melalui kolaborasi riset dan industri. Beliau juga menegaskan pentingnya menghasilkan luaran penelitian atau kegiatan yang bermanfaat bagi kedua negara, sebagaimana digaungkan oleh PHC Nusantara.

Pada tahun ini dan untuk pertama kalinya, tiga proposal diajukan oleh dosen Politeknik. Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Kemdikbudristek, Bapak Beny Bandanadjaja mengharapkan agar lebih banyak proposal dari dosen Politeknik yang diajukan dan akan terpilih pada tahun mendatang.

Di samping itu, seorang ahli dari Delegasi untuk kerja sama Eropa dan Internasional (DAEI) MESR, Bapak Pascal Legendre berkesempatan untuk mempresentasikan global impact analysis dari program Partenariat Hubert Curien (PHC). Pada presentasi tersebut, beliau menunjukkan bahwa jumlah publikasi ilmiah internasional meningkat sebanyak lima kali lipat pada tahun 2005-2015, dan didominasi oleh artikel ilmiah di bidang ilmu sosial dan humaniora. Manfaat atas karir peneliti muda yang terlibat dan pengalaman yang diperoleh selama program PHC juga dinilai sebagai keunggulan program tersebut.

Pemerintah Prancis dengan senang hati dapat bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dan menyepakati 10 proyek ambisius yang diperkirakan memiliki manfaat jangka panjang bagi kedua negara. Dengan demikian, keunggulan saintifik Prancis-Indonesia dapat didukung dan ditonjolkan.

Daftar Penerima Pendanaan PHC Nusantara 2024

Bagikan:

WhatsApp
Facebook
Twitter